Home » , » Wilhelm Steinitz, Juara Dunia Catur yang Menantang Tuhan dengan Fur 1 Bidak.

Wilhelm Steinitz, Juara Dunia Catur yang Menantang Tuhan dengan Fur 1 Bidak.

Written By Unknown on Kamis, 30 Mei 2013 | Kamis, Mei 30, 2013

Semua orang tentu tahu olahraga yang satu ini. Catur. Ya, catur adalah salah satu cabang olahraga yang tidak kalah populer dibandingkan olahraga lainnya. Malahan, catur adalah olahraga paling berat di dunia. Tau kenapa sob?? Karena hanya dalam olahraga caturlah kita harus mengangkat kuda, gajah, benteng... (kebayang ga beratnya itu)? Hahahaha.... >_<


Catur juga sering diucapkan ketika nonton bola bareng. Jika ada pemain bola diving (saya ga ada bilang pemain2 Barcelona ataupun Suarez ya), mereka akan pura2 kesakitan karena dijegal. Maka terkadang ada penonton yang teriak: Kalau ga mau jatuh-jatuh, main catur aja sana!!! Haahahaha..
                    
juara dunia catur yang menantang Tuhan
Wilhelm Steinitz
Mengenai catur... Mungkin orang awam banyak yang tidak mengenal sosok Wilhelm Steinitz. Ya, paling yang kenal adalah para praktisi dan murid-murid sekolah catur. Wilhelm Steinitz (lahir 17 Mei 1836–meninggal 12 Agustus 1900 pada umur 64 tahun) ialah seorang pecatur dan juara catur dunia resmi pertama antara tahun 1886 hingga 1894. Ia berasal dari keluarga Yahudi dari Wina di Austria-Hongaria. Kemudian ia tinggal di Inggris dan mengubah namanya dari Wilhelm menjadi William. Di tahun-tahun akhir hidupnya ia pindah beserta keluarganya ke Amerika Serikat.

Di masa jayanya Steinitz memenangkan pertandingan melawan banyak pemain elit dunia, termasuk Joseph Blackburne (Inggris) dan Adolf Anderssen (Jerman). Kemenangannya atas Johannes Zuckertort pada tahun 1886 mengukuhkan statusnya sebagai pemain top dunia. Dari pertandingan Steinitz's / sejarah turnamen dapat dilihat bahwa dia adalah seorang pemain pertandingan yang brilian, dan memang punya mantra di mana ia tak terkalahkan selama 30 tahun bertanding. 

Namun saat semakin tua, ia secara perlahan-lahan dijangkiti kegilaan, dan sering merasa bahwa ia dapat menelpon seseorang tanpa menggunakan telepon, ataupun bermain catur tanpa menyentuh bidak. Puncak kegilaannya terjadi saat Steinitz mengumumkan kepada masyarakat luas bahwa ia hendak menantang Tuhan untuk bermain catur. Tidak sampai di situ, ia juga menawarkan fur satu bidak kepada Tuhan dalam pertandingan.

Hahahaha... Hebat benar si kawan yang satu ini.  Hmmm... Namanya juga udah tua sob. ^_^
Share this article :
2 Komentar Blogger
Silahkan Berkomentar via Facebook
Silahkan Berkomentar via Blogger

2 komentar :

  1. Wilhem Steinitz juara dunia catur yang sombong, komentar balik ya ke blog saya myfamilylifestyle.blogspot.com

    BalasHapus
  2. kalo tuhannya adalah sesamanya, mungkin bisa menang....

    BalasHapus

 
Support : Kaskus | Facebook | Twitter | Kompasiana
Copyright © 2013. freshly's blog - All Rights Reserved
Kunjungi saya di Google+
Proudly powered by Blogger